Developer Lebih Pilih Bikin Aplikasi Android


Pembuatan aplikasi berbasis Android mengalami peningkatan pesat, terlebih jika ditelisik dari keberadaan jumlah aplikasi. Hal ini tak lepas dari keinginan kuat para developer untuk mengembangkan sistem operasi mobile besutan Google tersebut. Menurut data dari situs lowongan pekerjaan Freelancer.co.uk, para developer (pengembang aplikasi) lebih tertarik untuk mengembangkan atau membuat aplikasi berbasis Android. Pada kuartal tiga tahun 2011, pengembang aplikasi di Inggris yang bekerja untuk mengembangkan aplikasi Android berjumlah 2.454 orang, atau naik 33 persen dibandingkan kuartal sebelumnya.

Jumlah ini diprediksi akan meningkat pesat, bahkan disebut akan menyusul jumlah developer yang mengembangkan aplikasi (Apple) iOS. Saat ini di Inggris, jumlah developer iOS ada sekitar 3.682 orang, atau naik 18 persen dibandingkan kuartal sebelumnya. Pengembang aplikasi platform mobile lain diduga tertinggal jauh. Jumlah developer untuk sistem operasi BlackBerry dari RIM dan Windows Phone dari Microsoft hampir tidak mengalami kenaikan.
Tampaknya Google telah berhasil merangsang keinginan developer untuk ikut mengembangkan aplikasi Android. Apalagi Google merilis kode sumber platform Android yang memudahkan pengembang menciptakan aplikasi. Namun di sisi lain, kebebasan yang diberikan Google ini telah menyebabkan Android terfragmentasi (digunakan di berbagai macam perangkat yang berbeda) dan sering ditemuinya sebuah aplikasi Android yang tidak bekerja dengan baik di perangkat Android tertentu.
Banyak aplikasi Android yang tidak kompatibel pada perangkat dengan ukuran layar dan resolusi yang berbeda, terutama pada smartphone Android berlayar kecil atau yang dilengkapi dengan keyboard QWERTY. Hal semacam ini bisa menyebabkan inkonsistensi pada perangkat Android. Untuk mengurangi fragmentasi Android, Google mewajibkan pengembang dan vendor menggunakan antarmuka default Holo agar diimplementasikan ke dalam perangkat Android untuk mempermudah pengembang dan vendor mengintegrasikan widget, tombol aplikasi, dan menu di layar.
Google berharap aplikasi Android memiliki identitas kuat dan familiar digunakan oleh penggunanya karena tombol, widget, hingga temanya konsisten. Pertumbuhan jumlah aplikasi di satu sisi memang menguntungkan pengguna Android. Awal tahun 2012 ini saja, perusahaan analisis aplikasi Distimo melaporkan bahwa jumlah aplikasi di Android Market telah mencapai 400 ribu aplikasi.
Dalam empat bulan terakhir, Android Market mendapat pasokan sekitar 100 ribu aplikasi. Distimo pun mencatat bahwa hampir dua pertiga aplikasi di Android Market adalah gratis. Aplikasi gratis ini jauh lebih cepat berkembang ketimbang aplikasi berbayar. Sedangkan pada periode yang sama, jumlah aplikasi di Apple App Store mencapai 540.000 aplikasi, menurut data dari 148Apps.biz. Sedangkan jumlah aplikasi di Windows Phone Marketplace telah mencapai 50.000 hingga akhir 2011. Platform yang relatif lebih muda ini memang belum punya banyak waktu untuk tumbuh.

Sign up here with your email address to receive updates from this blog in your inbox.

0 Response to "Developer Lebih Pilih Bikin Aplikasi Android"

Posting Komentar

Ayo Komentar. Karena Komentar Anda Begitu Berharga. :)