Dibanding iPhone milik Apple, smatphone
berbasis Android terbukti mendominasi pasar mobile di seluruh dunia. Hasil
penjualan ponsel Androi juga terus menanjak, belum lagi tiap minggu muncul
ponsel Android terbaru dengan berbagai merek. Sekitar 4 dari 10 smartphone yang
terjual di Amerika adalah ponsel berbasis Android. Sementara Windows dan
Blackberry mengalami stagnansi, Android kian melaju dan semakin memperkokoh
posisinya di pasar smartphone dunia
Dengan semua fakta itu,
bagaimana mungkin Android bisa tamat? Jared
Spurbeck, seorang pemerhati open-source software yang juga merupakan
kontributor untuk Yahoo! Network memberikan analisanya bagaimana Android
sebagai mobile platform paling populer saat ini, sebenarnya tengah menuju
kehancuran.
1. Bentuk Pasar
1. Bentuk Pasar
Ponsel Android tidak
memenangkan pasar Apple. Baik Android maupun iPhone menyingkirkan pesaing
mereka masing-masing. Dan sebagian besar dari penjualan perangkat Android dan
iPhone tidak berasal dari pengguna yang berganti platform, seperti dari iPhone
ke Android atau sebaliknya, melainkan adalah pengguna feature phone atau ponsel
standar yang ingin upgrade pengalaman ke smartphone.
Riset yang dilakukan Horace
Dediu dari Asymco menampilkan bagaimana feature phone kini berangsur tergerus
oleh perkembangan smartphone. Lebih detail Asymco juga memberikan gambaran
melalui grafis yang menunjukkan perkembangan smartphone berdasar mobile OS yang
dipakai:
2. Bukan Android Pemenangnya
Jika Android dan iPhone mulai berebut pasar, siapa
pemenangnya? Grafis lain dari Dedoi menunjukkan apa yang dilakukan pengguna
iPhone dan Android dengan smartphone mereka. Demikian juga halnya hasil riset
Asymco. Pengguna Android lebih banyak menggunakan smartphone mereka seperti
layaknya memakai feature phone hanya untuk SMS dan menelepon.
Sebaliknya pengguna iPhone memanfaatkan smartphone
mereka sesuai dengan fungsi dan fitur-fitur yang ada. Mereka lebih banyak
menggunakan aplikasi berbayar. Itulah kenapa penghasilan Apple berlipat ganda
dan tidak ada perusahaan yang mampu menyamai laba bersih tahunan untuk tiap
iPhone yang terjual.
Apa yang dihasilkan Apple berbanding lurus dengan
apa yang mereka keluarkan untuk riset dan pengembangan produk. Selain itu Apple
memiliki kemampuan yang sangat baik untuk memonopoli rantai pemasaran produk.
Barangkali memang tidak setiap orang menginginkan dan mampu membeli iPhone
namun saat pengguna Android memperlakukan ponsel Android sebagai feature phone
- bukan sebagai smartphone - maka dengan itu iPhone mampu berdiri terpisah
sebagai satu-satunya smartphone sebenarnya.
3. Masalah Internal
3. Masalah Internal
Para pengamat
gadget dan teknlogi melihat pembelian
Motorola Mobility oleh Google sebagai sebuah kesalahan yang semakin
memperburuk keadaan. Samsung yang telah menjadi rekan kerja Google mengalami
kepanikan, HTC pun kabarnya juga akan membedakan ponsel Android buatan mereka
dengan cara memberikan interface terpisah. Sementara itu Barnes & Noble dan
Amazon bisa menikmati bisnis Android mereka dengan menciptkan tablet Android
yang berbeda dari Android keluaran Google.
Well, Android barangkali belum menemukan jalan ke
pintu kiamat, tapi proses itu telah dimulai. Keinginan untuk bersaing dengan
iPhone juga semakin tidak mungkin terjadi. Kecuali jika Android berencana
menjadi feature phone, semacam Symbian
Android bisa bangkit dengan sukses kalo proyek menempatkan RIM di menunya itu jadi di lauching taon depan.
BalasHapus